Insentif Hanya ‘YEN’, Nasib Guru PAUD di Indramayu Antara Harapan dan Ketidakpastian

Anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi PKB, Dalam, S.H.,KN dalam rapat Komisi II. (foto/mandanews.id/red)


Indramayu, Mandanews.id – Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Indramayu kembali menjadi sorotan.

Anggota DPRD Kabupaten Indramayu Komisi II dari Fraksi PKB, Dalam, S.H., KN, menyoroti minimnya perhatian terhadap kesejahteraan guru PAUD yang hingga kini masih menghadapi ketidakpastian, terutama dalam hal insentif.

“Nasib guru PAUD ini harus menjadi perhatian serius. Mereka adalah garda terdepan dalam pendidikan anak usia dini, tapi insentif mereka masih bergantung pada ‘YEN’—jika ada sisa lebih anggaran,” tegas Dalam, merujuk pada istilah khas Indramayu yang mencerminkan ketidakpastian alokasi dana, Rabu (12/03/2025).

Padahal, Kabupaten Indramayu sudah memiliki landasan hukum yang jelas, yakni Perda Nomor 14 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2021 dan Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2023. Namun, implementasinya masih jauh dari harapan.

Setiap tahun, pemerintah daerah menargetkan anak-anak usia dini untuk mengenyam pendidikan PAUD.

Sayangnya, dukungan terhadap sarana, prasarana, dan kesejahteraan tenaga pendidik masih minim.

Banyak guru PAUD yang mengabdikan diri dengan gaji yang tidak sebanding, bahkan terkadang tidak menerima insentif sama sekali.

“Kita ingin ada perencanaan yang lebih baik ke depan. PAUD ini bukan sekadar formalitas, tapi pondasi utama bagi anak-anak sebelum masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Jika tenaga pendidiknya saja tidak diperhatikan, bagaimana kualitas pendidikan bisa terjamin,” lanjut Dalam.

Harapan besar kini tertuju pada pemerintah daerah agar dapat menyusun kebijakan yang lebih berpihak kepada guru PAUD.

Mereka bukan sekadar pendidik, tetapi juga pahlawan tanpa tanda jasa yang membentuk karakter generasi masa depan.

Tanpa kepastian dukungan dari pemerintah, nasib mereka akan terus berada di persimpangan jalan.

Akankah pemerintah daerah mendengar suara mereka? Ataukah guru PAUD di Indramayu harus terus berjuang sendiri di tengah ketidakpastian? (Dwi/red)