Dede Farhan Aulawi Sampaikan Ceramah Kebangsaan dalam Harlah NU ke-102 di Sumedang. (foto/mandanews.id/dok.)
Sumedang, Mandanews.id – Pemerhati Pertahanan dan Keamanan, Dede Farhan Aulawi, menyampaikan Ceramah Kebangsaan dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (05/02/2025).
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah tantangan era digital dan dinamika global yang penuh ketidakpastian.
“Harlah NU yang ke-102 ini memiliki makna yang dalam dalam perjalanan sejarah bangsa. NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia telah menjadi pilar utama dalam menjaga persatuan, menjembatani perbedaan, serta mengedepankan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan. Peran nyata NU telah terukir dalam berbagai program untuk memperkuat kebersamaan di tengah kemajemukan bangsa,” ujar Dede Farhan Aulawi.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0038-1024x768.jpg)
Acara yang digelar di Masjid Besar Al Ansor Kecamatan Sukasari ini dihadiri oleh jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, serta berbagai badan otonom NU seperti Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sholawat, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Rois Syuriah MWC NU KH. Muslim Mubarok, M.Ag., sebelum memasuki sesi ceramah utama oleh Dede Farhan Aulawi.
Tantangan Era Digital dan Peran Pendidikan
Dalam ceramahnya, Dede Farhan Aulawi memaparkan tantangan yang dihadapi bangsa di era digital, termasuk perubahan pola pikir dan sikap masyarakat akibat akselerasi teknologi.
Ia menyoroti pentingnya literasi digital di berbagai aspek kehidupan, mengingat belum semua lapisan masyarakat dapat mengikutinya dengan baik.
“Penggunaan platform digital, terutama media sosial, harus disikapi dengan bijak. Masyarakat harus memahami manfaat dan mudharatnya agar tidak mudah terjebak dalam informasi hoaks, ujaran kebencian, atau kejahatan digital lainnya,” katanya.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0035-838x1024.jpg)
Dede juga menekankan bahwa peran lembaga pendidikan, pendidik, orang tua, dan siswa harus bersinergi untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal.
Menurutnya, tantangan terbesar saat ini adalah menurunnya keteladanan dalam lingkungan, termasuk dalam keluarga.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0036-1024x768.jpg)
“Anak adalah amanah Allah SWT yang harus dijaga dengan pendidikan, penguatan aqidah, dan keluhuran akhlak. Tidak cukup hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga harus memiliki keimanan dan ketakwaan. Ini menjadi kunci dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, diiringi harapan agar NU terus berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa serta membangun generasi yang unggul secara intelektual dan spiritual. (Dwi/red)
Leave a Reply
View Comments