Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Universitas Bakrie menggelar pelatihan UMKM. (foto/mandanews.id/red)
Jakarta, Mandanews.id – Universitas Bakrie kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 yang berfokus pada pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Universitas Bakrie menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (17/01/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Sekretariat RW 02 Kelurahan Pancoran ini bertujuan membantu pelaku UMKM memahami cara menghitung harga pokok produksi dan menentukan harga jual secara kompetitif.
“Pengabdian kepada masyarakat adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Bakrie ingin hadir di tengah masyarakat, memberikan kebermanfaatan bagi bangsa dan negara,” ujar Dr. Jurica Lucyanda, S.E., M.Si, dosen Akuntansi Universitas Bakrie, yang juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua LPKM Universitas Bakrie, Prof. Ardiansyah, Ph.D., bersama ibu-ibu PKK RW 02 yang menjadi mitra binaan Universitas Bakrie.
Para peserta yang memiliki usaha seperti cheese stick dan aromaterapi diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan usaha berbasis perhitungan biaya yang efisien.
Pelatihan menghadirkan tiga narasumber dari Program Studi Akuntansi dan Manajemen Universitas Bakrie, yakni Dr. Jurica Lucyanda, S.E., M.Si; Holila Hatta, S.Pd., M.M; dan Monica Weni Pratiwi, S.E., M.Si.
Selain itu, tiga mahasiswa Akuntansi turut terlibat dalam kegiatan ini, membantu peserta praktik langsung menggunakan aplikasi Excel untuk menghitung harga pokok produksi.
“Materi pertama membahas klasifikasi biaya usaha, kemudian dilanjutkan dengan strategi kebijakan harga, hingga perhitungan harga pokok produksi secara manual dan digital. Peserta sangat antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber,” tambah Dr. Jurica.
Program ini diharapkan mampu membantu UMKM setempat mengelola usaha mereka lebih efisien, menciptakan lapangan kerja layak, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (Dwi/red)