Ribuan Guru Honorer di Indramayu Desak Pemerintah Segera Angkat Jadi PPPK


Indramayu, Mandanews.id – Ribuan guru honorer di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran, Rabu (15/1/2025).

Mereka menuntut pemerintah segera mengangkat seluruh guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu.

Aksi ini diawali dengan long march dari GOR Singalodra menuju kantor Dinas Pendidikan dan berakhir di Gedung DPRD Indramayu.

Para peserta membawa poster dan spanduk bertuliskan tuntutan mereka, menciptakan pemandangan yang mencolok di jalanan kota.

“Kami merasa selalu dibohongi. Padahal, kami sudah mengabdi bertahun-tahun untuk masyarakat, tetapi saat seleksi PPPK, banyak di antara kami yang tidak lulus,” ujar Tarja, salah satu perwakilan guru honorer.

Para guru mendesak pemerintah daerah untuk memasukkan seluruh guru honorer yang sudah terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN) ke dalam anggaran 2025.

Mereka juga mempertanyakan alokasi anggaran daerah yang dinilai tidak berpihak kepada nasib tenaga honorer.

“Kalau katanya anggaran tidak cukup, kenapa bisa dialihkan ke sektor lain? Kami yang sudah bertahun-tahun mengabdi tidak diperhatikan!” tegas Tarja.

Aksi ini menjadi puncak kekecewaan atas janji-janji yang dianggap tidak pernah ditepati.

Jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi, para guru honorer berjanji akan terus melakukan aksi serupa hingga suara mereka didengar.

Menanggapi tuntutan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Caridin, menyatakan pihaknya akan membahas masalah ini lebih lanjut bersama DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Dari 1.942 pendaftar PPPK, baru 595 yang diangkat. Untuk kuota tahap selanjutnya, Insya Allah akan ada gelombang kedua yang sedang kami koordinasikan dengan BKPSDM,” ungkap Caridin.

Ia juga menjelaskan beberapa kendala dalam pengangkatan PPPK, seperti latar belakang pendidikan dan masa kerja yang tidak memenuhi kriteria.

“Kami berharap BKN dapat memberikan perhatian lebih terhadap hal ini,” tambahnya. (Dwi/Riyan)