Cirebon, Mandanews.id – Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI, Dede Farhan Aulawi, menegaskan pentingnya kebijakan pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu motor penggerak pemberdayaan masyarakat dan perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikan Dede saat memberikan motivasi kepada siswa kelas 12 SMK Pariwisata Yapin Kosgoro, Kota Cirebon, Rabu (13/11/2024).
Dalam paparannya, Dede mengutip data Travel & Tourism Development Index dari World Economic Forum yang menempatkan Indonesia di urutan kedelapan di Asia Pasifik, serta pengakuan Forbes yang menjadikan Indonesia sebagai The Most Beautiful Country in the World.
“Pengakuan dunia ini adalah modal besar untuk mengembangkan potensi pariwisata kita. Sektor ini melibatkan masyarakat secara langsung dan dapat menjadi pendorong kemajuan di banyak sektor lainnya,” ujar Dede.
Pada kesempatan itu, ia juga membahas Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Indonesia, termasuk pentingnya memotivasi generasi muda untuk memiliki ambisi berprestasi, bukan sekadar lulus sekolah.
Dede menjelaskan, pengembangan pariwisata harus memperhatikan manfaat ekonomi, dampak lingkungan, serta adaptasi melalui pariwisata alternatif yang mendukung UMKM dan pembangunan skala besar.
Dede menekankan bahwa partisipasi masyarakat merupakan elemen kunci dalam pengembangan wisata, terutama di daerah-daerah dengan potensi lokal yang beragam.
Ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan Community Based Tourism Development atau pengembangan wisata berbasis gotong royong, yang menjadi ciri khas strategi Prawita GENPPARI.
“Pengembangan wisata tidak harus membebani keuangan pemerintah. Dengan konsep wisata produktif, edukatif, kreatif, dan berbasis minat khusus, potensi daerah bisa dioptimalkan,” jelasnya.
Namun demikian, Dede juga mengakui adanya tantangan berupa perbedaan cara pandang masyarakat terhadap pengelolaan pariwisata.
Oleh karena itu, diperlukan akses partisipasi yang jelas dan pembagian peran masyarakat dalam mengelola serta memanfaatkan destinasi wisata.
Dede mengaitkan pengembangan pariwisata dengan visi Indonesia 2045 yang mencakup transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola.
Menurutnya, SDM pariwisata menjadi kunci keberhasilan, dengan fokus pada hospitality, penelitian, pendidikan, serta penerapan konsep Green Tourism untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
“Pengembangan pariwisata harus berbasis pengetahuan, bukan sekadar promosi semata. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan budaya sebagai inti dari pariwisata berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Prawita GENPPARI berharap mampu mendorong kemajuan pariwisata Indonesia sebagai sektor strategis yang memberikan dampak luas bagi masyarakat dan ekonomi nasional. (Dwi/red)
Leave a Reply
View Comments