Pakar Kepemimpinan, Dede Farhan Aulawi Berikan Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra Indramayu


Indramayu, Mandanews.id – Pakar kepemimpinan Dede Farhan Aulawi menyampaikan kuliah umum bertajuk “The Great Leader” di Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra, Indramayu, Rabu (13/11) kemarin.

Dalam kuliah tersebut, Dede mengungkapkan bahwa kompleksitas tantangan global saat ini dan di masa depan menuntut kehadiran pemimpin hebat yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta mampu merumuskan solusi atas berbagai permasalahan baru.

“Tantangan dunia saat ini menghadapkan kita pada masalah konvensional, digital, dan kombinasi keduanya. Pemimpin yang hebat harus berkompeten, memiliki integritas, visi yang jelas, kepemimpinan inklusif, serta kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang-orang di sekitarnya,” ujar Dede di hadapan peserta kuliah umum.

Dede menekankan bahwa seorang pemimpin hebat tidak hanya perlu keterampilan navigasi dalam situasi kompleks, namun juga kemampuan untuk membina dan mengembangkan potensi orang-orang yang dipimpinnya.

Menurutnya, konsep “Great Leader” adalah tentang kemampuan untuk menghasilkan ide-ide luar biasa dan mewujudkannya menjadi realitas yang membawa perubahan.

“Belajar dari para pemimpin adalah meneladani nilai-nilai mereka. Pemimpin bukanlah sekadar bos, tetapi sosok yang mampu memancarkan kasih dan menghidupkan visi,” tambah Dede.

Ia juga menyoroti pentingnya keberanian dalam memimpin, seperti yang dicontohkan oleh tokoh-tokoh dunia, termasuk Franklin Delano Roosevelt yang terkenal dengan ucapannya, “Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah rasa takut itu sendiri.”

Dede menyebut bahwa perjuangan dan prestasi para pemimpin dapat menjadi inspirasi nyata.

“Efisiensi dan efektivitas adalah kunci. Menurut Peter F Drucker, efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar, sementara efektivitas adalah melakukan hal yang benar. Dua hal ini harus dipegang agar membawa kemajuan bagi organisasi,” katanya.

Sebagai penutup, Dede menekankan bahwa memimpin bukan hanya tentang kecerdasan tetapi juga integritas.

“Mencari orang yang cerdas memang sulit, tetapi mencari yang berintegritas jauh lebih susah, sebab mereka harus bisa menjadi teladan bagi anggota timnya,” pungkasnya. (Dwi/red)