Komitmen Bupati Nina: TPST Pecuk Jadi Tonggak Revolusi Pengelolaan Sampah Indramayu

Bupati Indramayu Gandeng Bank Dunia untuk Proyek TPST Pecuk Senilai 116 Miliar. (foto/mandanews.id/dok.ist)


Indramayu, Mandanews.id – Kabupaten Indramayu kembali mencuri perhatian nasional. Kali ini, daerah yang dipimpin oleh Bupati Nina Agustina ini terpilih sebagai salah satu penerima program bergengsi Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Program ISWMP ini bukan program biasa. Indramayu akan segera memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pecuk yang berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar.

TPST ini tak hanya akan menjadi solusi pengelolaan sampah, tapi juga akan memproduksi Refuse Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang bersumber dari sampah.

Bayangkan, dari sampah yang selama ini hanya menjadi masalah, kini bisa berubah menjadi bahan bakar yang berpotensi menyokong industri besar.

Bupati Nina Agustina, melalui Sekretaris Daerah Aep Surahman, menegaskan pentingnya pembangunan TPST Pecuk ini.

Berlokasi strategis di sebelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk, TPST Pecuk mampu menampung 300 ton sampah per hari, dengan potensi menghasilkan RDF hingga 50% dari total sampah yang dikelola. PT. Indocement, sebuah perusahaan besar, telah siap menyerap RDF ini.

“Ini langkah besar untuk pengelolaan sampah yang lebih baik di Indramayu. Dengan TPST ini, kita bisa menghasilkan produk bernilai ekonomis dari sampah. Ini adalah bukti komitmen Bupati Nina dalam memperbaiki tata kelola sampah di daerah kita,” kata Aep saat menyambut kunjungan supervisi Bank Dunia bersama sejumlah lembaga internasional lainnya pada Kamis (12/9/2024).

Dengan anggaran fantastis 116 miliar yang bersumber dari bantuan pemerintah pusat, Bank Dunia, serta dukungan APBD Indramayu, pembangunan TPST Pecuk menjadi simbol kebangkitan pengelolaan sampah di Kabupaten Indramayu.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Indramayu, Edi Umaedi, menambahkan bahwa timbulan sampah di Kabupaten Indramayu memang terus meningkat.

Namun, dengan adanya TPST Pecuk, Indramayu siap menghadapi tantangan tersebut. Pada tahun 2023, Indramayu berhasil mengelola 256.732 ton sampah, sebuah pencapaian luar biasa dibandingkan tahun 2022.

“Dengan TPST Pecuk ini, kita yakin pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir akan semakin optimal,” ujar Edi Umaedi.

Tak hanya itu, Bupati Nina juga tak main-main dalam mendukung proyek ini. Selain menyediakan lahan dan anggaran pengurugan sebesar 3,5 miliar, Pemkab Indramayu juga telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) dan rencana pendirian BLUD yang akan menjadi pengelola TPST Pecuk.

Dalam kunjungan ini, tim Bank Dunia didampingi berbagai kementerian dan lembaga negara lainnya, menandakan betapa pentingnya proyek ini di mata nasional.

Indramayu, sekali lagi, menunjukkan kiprah besarnya dalam pengelolaan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau. (Dwi/red)