Peningkatan Kasus DBD di Indramayu, 153 Kasus Terjadi Hingga April 2024

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan. (foto/mandanews.id/riyan)


Indramayu, Mandanews.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, mengatakan jumlah kasus DBD per April 2024 tercatat sebanyak 153 kasus, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.

Dari jumlah tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia.

“Secara umum, rata-rata ada 153 kasus DBD di Indramayu, tersebar di 31 kecamatan dan 49 puskesmas. Jadi, semua puskesmas di Indramayu memiliki kasus DBD,” kata Wawan, Rabu (15/5/2024).

Wawan menambahkan, Kecamatan Balongan mencatat jumlah kasus terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya.

“Di wilayah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Balongan memiliki jumlah kasus yang agak tinggi. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal tersebut,” ujar Wawan.

Selain itu, Wawan mengungkapkan bahwa peningkatan kasus DBD dipengaruhi oleh fenomena El Nino atau masa kemarau panjang.

Menurutnya, saat cuaca panas intens, gigitan nyamuk menjadi lebih tinggi.

“Perubahan iklim ekstrem ini sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan juga berdampak pada peningkatan kejadian demam berdarah,” jelasnya.

Terkait peningkatan kasus DBD, Wawan menuturkan bahwa pemerintah daerah tengah menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M Plus, abatisasi, dan jumantik.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki anak kecil agar menggunakan kelambu saat tidur.

“Yang terpenting adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus. Jika diperlukan, kami juga akan melakukan fogging,” tutup Wawan. (Riyan/Dwi)