Cerita Dahsyatnya Angin Puting Beliung Rusak 63 Rumah Warga di Indramayu

Sukenah (40), warga Desa Juntinyuat, yang terdampak angin puting beliung, di lokasi kejadian. (foto/mandanews.id/riyan)

Mandanews.id – Indramayu – Puting beliung menerjang dua desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024). Akibat kejadian itu, 63 rumah rusak dan sejumlah pohon tumbang diterjang angin.

Puluhan rumah yang porak-poranda itu masing-masing di Desa Juntinyuat dan Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat.

Tak hanya itu, sebanyak enam orang warga juga dikabarkan mengalami luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan. Selain luka, warga juga mengalami trauma.

“Masih takut. Sampai sekarang saya masih trauma, saya masih gemetaran ingat kejadian tadi,” ujar Sukenah (40), warga Desa Juntinyuat, yang terdampak angin puting beliung, di lokasi kejadian.

Dengan rasa was-was yang masih terasa, sambil menggendong bayinya Sukenah pun bercerita mengenai dahsyatnya angin puting beliung tersebut. Menurutnya, bencana angin puting beliung terjadi sekira pukul 08.16 WIB.

Saat itu, lanjut Sukenah, sebagian besar warga masih berada di dalam rumah karena cuaca sedang turun hujan. Mereka tiba-tiba dikejutkan oleh suara bergemuruh, disusul munculnya pusaran angin dari arah barat, tepatnya dari arah laut yang jaraknya tak jauh dari pemukiman.

Angin besar itu kemudian menyapu semua benda yang ada, termasuk rumah warga. Tidak sedikit rumah warga yang ambruk seketika akibat terjangan puting beliung. Kebanyakan kerusakan terjadi pada bagian atap.

“Angin besar puting beliung itu datang dari laut, kemudian menerjang rumah saya dan puluhan rumah warga lainnya. Rumah saya ambruk, bagian dinding dan atap semuanya rusak,” tutur dia.

Sukenah mengungkapkan, beberapa warga yang ada di dalam rumah tak sempat menyelamatkan diri, termasuk ia dan ibunya. Akibatnya, mereka ada yang tertimpa puing bangunan rumah.

“Ibu saya mengalami luka-luka pada bagian kepala, karena tertimpa puing bangunan. Saya sendiri juga luka pada bagian kaki, tergores material bangunan saat lari menyelamatkan diri,” ungkap dia.

Namum demikian, Sukenah pun merasa bersyukur, karena ia dan keluarganya masih selamat dari bencana angin puting beliung tersebut.

Di sisi lain, Sukenah berharap adanya bantuan dari pihak pemerintah untuk menekan biaya perbaikan rumahnya, sehingga rumahnya segera diperbaiki.

“Saat ini kondisi lagi susah. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumah,” harap Sukenah.

Diketahui hingga saat ini, tim BPBD Kabupaten Indramayu sendiri masih melakukan pendataan terhadap lokasi yang terdampak angin puting beliung itu. (Riyan/Dwi)