Corat-coret Day 2025: Wadah Kreatif Muralis Bandung Lawan Vandalisme

Syde Wall 2025: Muralis Bandung Ubah Tembok Kosong Jadi Kanvas Inspiratif. (foto/mandanews.id/red)


Bandung, Mandanews.id – Ekspresi adalah hak setiap individu, tetapi bagaimana jika ekspresi itu merusak keindahan ruang publik? Inilah yang melatarbelakangi sekelompok penggiat mural di Bandung untuk menghadirkan solusi kreatif lewat event bertajuk “Corat-coret Day: The First of Syde Wall 2025”, yang digelar di Syde Coffee pada Minggu (9/3/2025) lalu.

Di tengah maraknya aksi vandalisme yang mencemari wajah kota, para muralis ini justru mengajak masyarakat untuk menyalurkan kreativitas dengan cara yang lebih bertanggung jawab.

Seni mural dan graffiti, yang kerap disalahpahami sebagai tindakan merusak, sebenarnya memiliki nilai artistik yang tinggi jika dilakukan di tempat yang tepat.

“Grafiti dan mural itu punya karakter, warna, dan makna yang dalam. Tapi kalau dilakukan sembarangan di fasilitas umum, itu bukan seni, melainkan vandalisme,” ujar Aman, salah satu penggiat mural.

Ia juga menegaskan bahwa aksi corat-coret sembarangan bisa berujung pada jerat hukum.

Berdasarkan Pasal 170 KUHP, tindakan perusakan yang dilakukan bersama-sama dapat berujung pidana.

Meski sempat diguyur hujan, semangat para peserta tak surut. Mereka tetap menuangkan ide-ide kreatif di dinding yang telah disediakan, menjadikan tembok kosong sebagai kanvas yang penuh warna dan pesan positif.

Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan terbuka bagi para pelaku vandalisme untuk beralih ke jalur yang lebih bermanfaat.

“Kita ingin tunjukkan bahwa berekspresi itu bukan soal merusak, tapi bagaimana karya kita bisa dinikmati tanpa merugikan orang lain,” tambah Aman.

Dengan adanya ruang ekspresi seperti ini, diharapkan wajah kota Bandung tak lagi dipenuhi coretan liar yang merusak estetika, melainkan mural-mural indah yang menggugah dan menginspirasi. (Dwi/red)