Dosen dan mahasiswa Universitas Bakrie justru mengubah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis. (foto/mandanews.id/red)
Jakarta, Mandanews.id – Minyak jelantah kerap dianggap limbah yang tidak berguna dan mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan.
Namun, melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dosen dan mahasiswa Universitas Bakrie justru mengubah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti sabun cuci tangan dan lilin aromaterapi.
Program ini berlangsung di RW 02 Kelurahan Pancoran, Jakarta, dengan melibatkan ibu-ibu PKK sebagai peserta utama.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0016-1024x768.jpg)
Mereka dilatih mengolah minyak jelantah menjadi sabun dan lilin sejak Juni 2024. Kini, program berlanjut dengan tahap produksi untuk dipasarkan di bazar kampus Universitas Bakrie dan secara daring.
Sirin Fairus, M.T., selaku dosen Teknik Lingkungan Universitas Bakrie, mengungkapkan bahwa program ini selaras dengan tujuan ke-12 Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Dengan adanya program PkM ini, ibu-ibu PKK tidak hanya belajar cara mengolah limbah menjadi produk yang berguna, tetapi juga mendapatkan peluang untuk berwirausaha. Harapannya, kegiatan ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam mengelola limbah rumah tangga secara kreatif dan bermanfaat,” ujar Sirin.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0024-1024x576.jpg)
Minyak Jelantah Disulap Jadi Produk Berkualitas
Dalam sesi produksi pada 31 Januari dan 4 Februari 2025, ibu-ibu PKK RW 02 dibimbing oleh dosen Universitas Bakrie, yaitu Sirin Fairus, M.T., Wiwit Purwita, M.M., dan Ardina Hendriani, M.T.
Prosesnya dimulai dengan penyaringan minyak jelantah untuk menghilangkan kotoran.
Untuk pembuatan lilin aromaterapi, minyak jelantah direndam dengan arang selama 24 jam agar lebih jernih dan bebas bau.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0017-768x1024.jpg)
Setelah itu, minyak dipanaskan dan dicampur dengan asam stearat serta ecoenzyme agar lebih bermanfaat.
Campuran ini kemudian diberi pewarna dan essential oil, lalu dituangkan ke dalam wadah lilin yang telah dihias oleh peserta.
Sementara itu, sabun cuci tangan dibuat dengan mencampurkan minyak jelantah yang telah disaring dengan larutan KOH, kemudian diberi pewangi dan pewarna.
Setelah didiamkan semalaman, sabun dikemas dalam botol dengan label menarik, siap untuk dipasarkan.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0021.jpg)
Peluang Usaha dari Limbah Rumah Tangga
Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama karena hasil produksi mereka tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga dapat dijual.
Sabun dan lilin hasil olahan minyak jelantah akan dipamerkan dalam bazar kampus Universitas Bakrie dan dijual secara online.
Dengan kemasan menarik dan harga terjangkau, produk ini diharapkan mampu bersaing di pasaran.
![](https://mandanews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0020-1024x576.jpg)
Selain mengurangi pencemaran lingkungan, program ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Upaya inovatif ini membuktikan bahwa limbah rumah tangga dapat menjadi berkah jika dikelola dengan baik.
Tak hanya sekadar proyek sosial, program PkM Universitas Bakrie ini menjadi langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat dan mewujudkan ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan. (Dwi/red)
Leave a Reply
View Comments