Program ini menyasar anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita untuk mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat. (foto/mandanews.id/red)
Indramayu, Mandanews.id – Sebanyak 2.952 jiwa di Kabupaten Indramayu menerima manfaat dari program makan bergizi gratis yang diluncurkan oleh Kodim 0616/Indramayu, Senin (06/01/2024).
Program ini menyasar anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita untuk mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat.
Dandim 0616/Indramayu, Letkol Inf Yanuar Setyaga, S.I.P., menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
“Melalui program ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, serta ibu hamil dan menyusui yang memerlukan asupan gizi optimal,” ujarnya, Senin (06/01/2025).
Program ini dilaksanakan di sejumlah sekolah dan posyandu, dengan menu makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam goreng, tumis tempe kacang panjang, pepaya, dan susu.
Total penerima terdiri dari 188 jiwa kategori alergi dan 2.764 jiwa non-alergi.
Lokasi Pendistribusian Program, SDN Margadadi 5, SDN Margadadi 4, Posyandu Mawar Margadadi, Posyandu Nusa Indah II, Posyandu Nusa Indah I, Paud Fatimah Az-Zahra, Posyandu Teratai, Posyandu Kamboja
TK Kartika III-18, TK It Nurul Hikmah, dan berbagai posyandu lainnya.
Dandim menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan ketahanan pangan.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kesehatan masyarakat dan mengoptimalkan potensi yang ada di Kabupaten Indramayu,” tambahnya.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat mengurangi angka kekurangan gizi, mendukung pertumbuhan generasi mendatang, dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat serta produktif.
Dengan adanya kegiatan ini, Kodim 0616/Indramayu berupaya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan di daerah. (Dwi/Zidan)