Dede Farhan Aulawi Tegaskan Pentingnya Patroli Laut untuk Cegah Pencemaran Limbah Industri

Dede Farhan Aulawi Lakukan Patroli Laut Pastikan Tidak Ada Pencemaran Limbah Industri ke Laut. (foto/mandanews.id/red)


Banten, Mandanews.id – Pemerhati Kelautan, Dede Farhan Aulawi, melakukan patroli laut di perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Kamis (19/12/2024) kemarin.

Patroli ini bertujuan memastikan tidak adanya pencemaran limbah industri ke laut yang dapat merusak ekosistem dan mengancam keberlanjutan kehidupan di perairan Indonesia.

“Dua pertiga wilayah Indonesia berupa lautan, sehingga tanggung jawab pengamanan laut bukanlah hal ringan. Perlu kerja sama yang baik dari seluruh unsur terkait agar tugas ini dapat dilaksanakan secara maksimal,” ujar Dede.

Ia menjelaskan bahwa ekosistem laut merupakan penopang kehidupan manusia. Dengan adanya biota laut, polutan dapat diserap dalam jumlah besar sehingga mengurangi tingkat pencemaran.

Selain itu, laut menjadi sumber pangan bagi masyarakat dan menghasilkan 50% oksigen yang dihirup oleh makhluk hidup di daratan melalui fitoplankton.

Patroli laut, lanjutnya, tidak hanya berfungsi untuk mencegah pencemaran, tetapi juga mencakup berbagai aspek seperti pengawasan perbatasan, anti-penyelundupan, anti-pembajakan, pencarian dan penyelamatan, hingga bantuan bencana.

Dede menyoroti limbah industri sebagai salah satu penyebab utama pencemaran laut di Indonesia.

Limbah berbahaya seperti arsenik, merkuri, dan timbal dapat mencemari perairan, mengakibatkan bioakumulasi, serta berdampak buruk pada makhluk hidup di laut.

“Zat berbahaya ini tidak bisa diurai oleh organisme dekomposer, sehingga efeknya merusak ekosistem laut secara permanen,” katanya.

Ia menegaskan bahwa patroli laut adalah bagian dari tanggung jawab untuk mencegah pencemaran dan menindak tegas pelanggaran hukum di laut.

“Pengawasan dilakukan melalui skema intelijen, patroli, dan penanganan perkara. Patroli bisa bersifat rutin atau khusus, misalnya targetting patrol atau kerja sama lintas negara,” jelas Dede.

Patroli laut juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam menjaga ekosistem laut.

Menurut Dede, hal ini sejalan dengan upaya internasional untuk mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Ia juga menguraikan sejumlah ancaman maritim yang dihadapi Indonesia, mulai dari pelanggaran kedaulatan negara, illegal fishing, hingga penyelundupan barang dan perdagangan manusia.

“Ancaman ini harus ditangani secara komprehensif melalui patroli yang efektif dan koordinasi antar-lembaga,” tambahnya.

Selain menjaga keamanan, patroli laut juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Kami mengajarkan pentingnya menggunakan jaket keselamatan dan menjaga kebersihan laut. Kapal patroli tidak hanya digunakan untuk menindak pelanggaran, tetapi juga mencegah terjadinya kerusakan,” pungkasnya.

Patroli laut di Selat Sunda ini menjadi salah satu langkah konkret dalam melindungi kekayaan laut Indonesia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupan di perairan nusantara. (Dwi/red)