Rombongan Kampanye Nina Dihadang Preman Berkaos Lucky Sae


Indramayu, Mandanews.id – Segerombolan orang mengenakan sepeda motor dan kaos bergambar pasangan calon bupati nomor urut dua Lucky Hakim-Saefuddin menghadang rombongan mobil kampanye Nina Agustina yang akan menuju ke titik lokasi kampanye di desa Tegal Taman Kecamatan Sukra.

Informasi yang diperoleh media menyebutkan, belasan orang yang mengenakan kaos Lucky Saefuddin tersebut secara spontan menghalang halangi laju iring iringan kendaraan yang akan menuju ke lokasi kampanye Nina Agustina berikutnya yakni desa Tegal Taman.

Gerombolan bermotor tersebut seolah berupaya menghentikan laju iring iringan kendaraan rombongan kampanye Hj Nina Agustina yang akan menyapa masyarakat di desa Tegal Taman.

Merasa dihalang halangi laju kendaraannya oleh gerombolan tersebut, membuat tim pengamanan berupaya membubarkan aksi pemuda bermotor tersebut. Kondisi ini membuat bupati Indramayu Hj Nina Agustina berupaya mencari tahu permasalahan dengan turun dari kendaraan dan menghadapi belasan pemuda yang menghadap dirinya tersebut.

Melihat Ibu Nina turun, beberapa pemuda lari terbirit birit tak tahu arah. Tim Nina yang masih dalam satu rombongan mendapati dua orang pemuda yang tertinggal berikut dua buah sepeda motor ber nopol E 2751 QB dan sebuah sepeda motor yang tidak dilengkapi nomor polisi.

Kedua pemuda tersebut diketahui berinisial Sod dan Sar oleh tim kampanye Nina Agustina langsung diserahkan ke Polsek Sukra untuk dimintai keterangannya berikut barang bukti berupa dua sepeda motor, botol miras yang ditemukan di lokasi kejadian , dan kaos bergambar pasangan Lucky Hakim – Syaefuddin.

Akno, salah satu saksi di lokasi kejadian menyebutkan dirinya berupaya melindungi keselamatan ibu Nina dari gerombolan pemuda tersebut yang terus merangsek melakukan penghadangan.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu , Sahali mengatakan prihatin dengan peristiwa penghadangan calon bupati Hj Nina Agustina pada konstelasi politik pilkada serentak 2024 ini.

Sahali melihat pelaku penghadangan itu tidak demokratis dan mengarah pada indikasi anarkis.

Terkait dengan ini. Sahali sudah mengambil kangkah tim hukum sudah melaporkan ke Bawaslu dan Polsek Sukra.

“Berharap APH harus tegak dan tegas karena kejadian ini sudah berulangkali. Tim pemenangan 03 akan mensikapi secara serius dan jangan sampai memancing kader kita untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan. Untuk itu aparat keamanan harus tegas dalam menyikapi hal ini,” tegas Sahali. (Riyan/Dwi)