Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI, Dede Farhan Aulawi. (foto/mandanews.id/dok.istimewa)
Bandung, Mandanews.id – Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI, Dede Farhan Aulawi, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan potensi wisata bahari di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan laut yang besar, yang tersebar hampir di seluruh pesisir wilayah nusantara.
Namun, potensi ini masih membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana wisata yang memadai.
“Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan potensi pariwisata dan sumber daya kemaritiman. Agar bisa menjadi sumber kemakmuran, kita perlu memberdayakan masyarakat untuk mengelola kekayaan laut ini. Strategi komprehensif diperlukan untuk mengatasi ketertinggalan dalam pengembangan sumber daya wisata bahari,” ujar Dede, (07/11/2024) di Bandung.
Ia menjelaskan bahwa potensi wisata bahari tidak hanya untuk dinikmati masyarakat pesisir, tetapi juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Dengan komitmen pemerintah, inovasi dari kalangan akademisi, serta promosi melalui berbagai media, wisata bahari Indonesia dapat dikenal lebih luas.
Dede menambahkan, kegiatan wisata bahari seperti menyelam, selancar, ski air, hingga operasi kapal pesiar bisa memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat jika dikelola secara profesional.
“Jika semua potensi ini digarap dengan baik, maka akan mensejahterakan masyarakat serta meningkatkan pendapatan asli daerah,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa peningkatan perhatian wisatawan terhadap objek wisata bahari merupakan peluang besar bagi setiap daerah di Indonesia.
Namun, Dede menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk penerapan standar keselamatan untuk melindungi wisatawan yang datang berkunjung.
“Kita harus bersyukur atas kekayaan alam ini. Pariwisata bisa menjadi primadona yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hampir semua wilayah pesisir memiliki potensi besar dengan luas laut, panjang pantai, biota laut, terumbu karang, hingga hutan mangrove. Ini adalah aset penting bagi pengembangan pariwisata yang semakin diminati wisatawan,” jelasnya.
Dalam mengembangkan wisata bahari, Dede menyebutkan tiga aspek yang perlu diperhatikan: daratan tepi pantai untuk resort dan tempat rekreasi, kawasan air pesisir untuk berenang dan berselancar, serta kawasan laut untuk kegiatan berlayar dan memancing.
Pengembangan fasilitas pendukung juga diperlukan agar manfaat ekonomi dan sosial dari wisata bahari ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
Dede menegaskan pentingnya inventarisasi potensi pantai dan laut yang bisa dimanfaatkan, sekaligus mempertahankan kawasan hijau dan konservasi.
Langkah ini, menurutnya, akan mempermudah investor yang ingin mengembangkan kawasan wisata bahari, termasuk mendapatkan izin dari pemerintah daerah.
“Pemanfaatan pantai dan pesisir memberikan manfaat ganda, baik dalam aspek konservasi maupun ekonomi. Dalam sisi konservasi, kita bisa melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Di sisi ekonomi, wisata bahari akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkas Dede, sambil mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi mengembangkan potensi wisata bahari Indonesia. (Red)
Leave a Reply
View Comments