Massa aksi sedang menyembelih ayam dan dilemparkan ke halaman Kantor Bawaslu Indramayu. (foto/mandanews.id/dok.ist)
Indramayu, Mandanews.id – Massa yang tergabung dalam Aliansi Topi Jerami menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Indramayu, Kamis (21/11/2024).
Aksi ini berlangsung dengan simbolisasi dramatis yang memancing perhatian publik, yakni pemotongan seekor ayam sebagai lambang protes mereka.
Sang orator aksi, Samsul Mauludin, menjelaskan bahwa ayam tersebut melambangkan “matinya” fungsi Bawaslu dalam menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pilkada Indramayu.
“Ini adalah simbol bagaimana Bawaslu sudah mati dalam menjalankan tugasnya. Karena itu, kami potong ayam ini sebagai peringatan,” teriak Samsul dalam orasinya.
Aksi ini memanas seiring mencuatnya isu pelanggaran netralitas ASN yang dituding mendukung calon tertentu.
Bahkan, dugaan penggunaan dana publik, seperti APBD dan Dana Desa (DD), untuk kepentingan politik petahana menjadi sorotan utama.
Aliansi Topi Jerami menyatakan bahwa laporan-laporan pelanggaran yang telah disampaikan kepada Bawaslu belum mendapat tanggapan serius.
Salah satu isu yang paling disorot adalah dugaan intimidasi terhadap camat dan kepala desa oleh bupati petahana untuk memenangkan kandidat tertentu.
“Kami sudah berulang kali melaporkan pelanggaran ini. Namun, Bawaslu terkesan diam saja. Kami tidak butuh pengawas yang hanya jadi simbol tanpa tindakan nyata,” ujar seorang pendemo dengan nada kesal.
Dalam tuntutannya, para pendemo meminta Bawaslu Indramayu segera bertindak tegas terhadap dugaan pelanggaran tersebut.
Mereka menilai jika Bawaslu terus bungkam, integritas Pemilu akan ternoda dan demokrasi di Indramayu terancam runtuh.
Kecewa dengan tidak adanya perwakilan Bawaslu yang menemui massa, situasi semakin memanas.
“Kami menunggu seharian, tapi tidak ada satupun yang keluar menemui kami. Ini bukti bahwa mereka tidak peduli,” ujar salah seorang orator dengan nada tinggi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Bawaslu Indramayu terkait tuntutan massa Aliansi Topi Jerami. (Dwi/red)