Tragedi di Cikedung: Misteri Kematian Siswa SD yang Mengguncang Indramayu

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, IPTU Junata. (foto/mandanews.id/zidan)


Indramayu, Mandanews.id – WD (10), seorang siswa SD di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan yang masih menyisakan banyak tanda tanya.

Dugaan penyebab kematiannya masih simpang siur, memicu spekulasi dan ketegangan di kalangan masyarakat setempat.

Beberapa pihak menduga siswa tersebut menjadi korban bullying, sementara ada juga yang mengatakan bahwa korban meninggal karena terjatuh dan membentur pintu kelas sekolah.

Spekulasi ini semakin memanas dan membutuhkan klarifikasi segera dari pihak berwenang.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima berbagai informasi dari masyarakat dan tengah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis ini.

“Kami masih mendalami, jadi banyak informasi yang kami terima dari masyarakat dan kami sekarang sedang melakukan serangkaian penyelidikan untuk mendalami kebenaran atas informasi tersebut,” ujar Hillal, didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, IPTU Junata, Jumat (2/8/2024).

Proses autopsi terhadap jenazah WD telah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, dan hasilnya akan menjadi kunci untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Selain itu, sejumlah saksi, termasuk guru dan teman sekolah korban, telah diperiksa dengan pendampingan pekerja sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Indramayu.

“Kurang lebih semalam ada lima saksi yang sudah kami periksa dari pihak guru, dan hari ini kita lakukan pemeriksaan juga kepada saksi lain,” terang Hillal.

Ia berharap masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian yang akan menangani dengan profesionalisme tinggi.

Hillal juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

“Saya mengucapkan turut berbelasungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya adik kita, salah satu siswa SD di Kecamatan Cikedung yang telah meninggal dunia pada siang kemarin,” ungkap Hillal.

Paman korban, Agus Tarsudi (39), menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada kepolisian dan berharap tidak ada kejanggalan dalam prosesnya.

“Kalau masalah kasus saya kembalikan kepada yang berwajib. Untuk rumor perundungan saya kurang paham dan kurang tahu masalah bullying. Kalau kami dari pihak keluarga hanya ingin tahu apa penyebabnya, makanya saya kembalikan lagi kepada pihak kepolisian,” jelas Agus.

Peristiwa tragis ini bermula pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 09.30 WIB, saat WD ditemukan tergeletak oleh gurunya di sekolah.

WD segera dilarikan ke Puskesmas Cikedung dan kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB.

Jenazah korban telah dimakamkan oleh keluarga pada Jumat (2/8/2024) pagi di tempat pemakaman umum tak jauh dari kediamannya.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada hasil autopsi dan investigasi polisi yang diharapkan bisa memberikan kejelasan dan keadilan bagi WD serta keluarganya. (Dwi/Zidan)