Cerita Nelayan Indramayu Rela Tinggalkan Keluarga selama 6 bulan Demi Cari Nafkah di Laut, Kamis (02/05/2024). (foto/mandanews.id/riyan)
Indramayu, Mandanews.id – Di pelabuhan perikanan Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, sinar mentari pagi menyapa para nelayan yang bersiap berlayar.
Salah satunya, Yoga, seorang nelayan berusia 31 tahun, yang dengan gigih merakit jaring ikan sambil berbagi kisah tentang hidupnya di laut.
Yoga, seorang nelayan pencari ikan di perairan Indonesia Timur, hanya bisa berkumpul dengan keluarganya selama satu bulan dalam setahun.
Dia merelakan enam bulan hidupnya berlayar jauh dari rumah demi menafkahi istri dan dua anaknya.
Meskipun harus menghadapi badai dan deburan ombak, Yoga tetap bertahan demi mencari ikan yang berkualitas di Indonesia Timur.
Baginya, kualitas ikan di sana jauh lebih baik daripada di perairan lainnya.
Namun, hidup sebagai nelayan tidaklah mudah. Yoga dan teman-temannya harus menghadapi berbagai kendala, seperti kerusakan mesin dan cuaca buruk.
Meski demikian, dalam satu perjalanan selama enam bulan, mereka harus mencari sebanyak 200 ton ikan untuk disetorkan kepada pemilik kapal.
Penghasilan Yoga dari setiap perjalanan bergantung pada hasil tangkapan ikan dan kualitasnya, berkisar antara Rp30 juta hingga Rp40 juta.
Namun, Yoga mengakui bahwa penghasilan tersebut tidak sebanding dengan waktu yang ia relakan untuk meninggalkan keluarganya.
Yoga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan nelayan, harga bahan bakar minyak, dan kesehatan mereka.
Dia menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya rekan nelayan yang meninggal dunia di laut karena kurangnya perhatian terhadap kesehatan mereka.
Demi mencari nafkah, Yoga dan ribuan nelayan lainnya terus berjuang di lautan, meski harus merelakan waktu bersama keluarga.
Bagi mereka, hasil tangkapan ikan adalah bukan hanya mata pencaharian, tetapi juga kisah hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan. (Riyan/Dwi)