Pemagangan ke Jepang, Indramayu Siapkan Generasi Kompeten dengan Etos Kerja Tinggi

Pembukaan Pelatihan Pra Pemberangkatan Tahap I (Daerah) untuk Program Pemagangan Luar Negeri ke Jepang. (foto/mandanews.id/dok.disnakerindramayu)


Indramayu, Mandanews.id – Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, melalui Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Nonon Citra Wulandari secara resmi membuka Pelatihan Pra Pemberangkatan Tahap I (Daerah) untuk Program Pemagangan Luar Negeri ke Jepang.

Acara ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI) dengan IM Japan dan diadakan di Aula SMK IBS Tathmainul Quluub, Kabupaten Indramayu, Kamis (30/05/2024).

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Bidang Lattastrans Disnaker Indramayu, Ketua Yayasan Tathmainul Quluub, Kepala SMK IBS Tathmainul Quluub, Perwakilan Ditjend Bina Lavotas Kemnaker RI, Ketua DPP IKAPEKSI, Ketua DPD IKAPEKSI, Perwakilan IM Japan, serta Perwakilan dari Koramil Sindang.

Program pemagangan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi teknis (hard skill) para peserta sesuai dengan kejuruan yang mereka ikuti.

Tidak hanya itu, program ini juga fokus pada peningkatan kompetensi soft skill, termasuk etos kerja, kedisiplinan, tanggung jawab, dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

Dalam pelatihan pra pemberangkatan tahap 1 (daerah) ini, para peserta mendapatkan materi yang komprehensif meliputi pembekalan bahasa Jepang, pengenalan budaya Jepang, pelatihan fisik, dan pengembangan kedisiplinan.

Semua materi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para peserta secara mental dan fisik agar siap mengikuti program magang di Jepang.

Bupati Indramayu, melalui Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, mengucapkan terima kasih atas kontribusi calon peserta magang luar negeri ke Jepang.

Ia berharap para peserta dapat membawa nama baik Indonesia, khususnya Kabupaten Indramayu, selama berada di Jepang.

“Sepulangnya nanti, diharapkan mereka dapat membawa manfaat yang signifikan dari pengalaman magang di Jepang untuk diri sendiri dan masyarakat,” kata Nonon.

Dengan program ini, diharapkan akan lahir tenaga kerja yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter dan etos kerja yang tinggi, siap bersaing di pasar global, dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Indonesia. (Dwi F)