Pertamina Kucurkan Bantuan Rp300 Juta ke Pesantren Assalafiyah, Untuk Kembangkan Tambak Garam

Pertamina Gulirkan Bantuan Dana ke Pesantren Assalafiyah, Untuk Pengembangan Budidaya Tambak Garam

Mandanews.idIndramayu – Sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi perusahaan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan program pengembangan berkelanjutan (SDGs).

PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan menggulirkan dana bantuan kepada Pesantren Assalafiyah untuk mengembangkan Tambak budidaya garam yang dikelola Pesantren Assalafiyah di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Read more: Pertamina Kucurkan Bantuan Rp300 Juta ke Pesantren Assalafiyah, Untuk Kembangkan Tambak Garam

Bantuan tersebut digulirkan Pertamina atas rekomendasi dari Kementerian BUMN yang bertujuan untuk menyokong kebutuhan garam nasional yang dihasilkan dari para petambak garam tradisional di wilayah Kabupaten Indramayu.

Area Manager Communication, Relation and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan Mohamad Zulkifli menjelaskan, bantuan dana yang diberikan PT Pertamina (Persero) kepada Pesantren Assalafiyah sebesar Rp 300 Juta Rupiah.

Diterangkan Zulkifli, sebelum dana bantuan ini disalurkan, Pertamina melalui RU VI Balongan terlebih dahulu melakukan survey, monitoring maupun verifikasi lapangan untuk memastikan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran.

“Bantuan ini merupakan bentuk komitmen Pertamina agar usaha yang dijalani kelompok masyarakat ini bisa lebih maksimal sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat”, terang Zulkifli, Rabu (25/10/2023).

Supandi, salah satu pengurus pesantren dan petani tambak garam mengatakan bahwa luas tambak garam yang dikelola oleh Pesantren Assalafiyah yakni sekitar 28 hektar.

Dari total luas 28 hektar ini, mayoritas merupakan lahan milik pesantren, dan sebagian merupakan lahan milik wali santri.

Diceritakan Supandi, pada awal mula perintisan tambak garam ini cukup banyak mengalami kesulitan, bahkan garam yang dihasilkan pada saat itu adalah jenis garam KW 3 yang memiliki nilai jual rendah yaitu sekitar Rp 400,-/kg.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pesantren bersama masyarakat pengelola tambak ini beberapa kali harus melakukan riset hingga menemukan cara yang tepat yakni dengan menggunakan plastik Geomembrane untuk proses pengendapan garam. Cara tersebut berhasil menghasilkan garam kualitas baik dan memiliki nilai jual Rp 3.500,00/kg.

Untuk meningkatkan hasil produksi tambak garam, pihak Pesantren Assalafiyah mengajukan proposal bantuan dana kepada Pemerintah, dan kemudian proposal bantuan tersebut diarahkan kepada PT Pertamina Persero.

Dari dana bantuan sebesar Rp 300 juta tersebut, digunakan untuk membeli peralatan dalam menunjang proses produksi garam seperti membeli 32 ribu karung dan 68 roll plastik Geomembrane.

Supandi menerangkan bahwa bantuan dana dari PT Pertamina (Persero) ini sangat bermanfaat bagi pengembangan tambak garam yang dikelola, sehingga mereka bisa melakukan panen garam setiap harinya dengan kualitas yang bagus.

Setelah menggunakan plastic Geomembrane yang dibeli dari bantuan CSR Pertamina ini, kata Supandi, hasil panen garam meningkat pesat, kualitas garamnya juga bagus, dan alhamdulillah menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat.

Saat ini, terang Supandi, tambak garam yang dikelola pesantren perharinya dapat memproduksi sekitar 1-2 ton garam kualitas baik. Karena kualitas garam yang bagus, pihak pesantren pun kewalahan menerima pesanan dari berbagai pihak, bahkan pesanan juga banyak dating dari Lampung dan Padang.

“Sekarang banyak warga yang biasanya nganggur, kini kerja sebagai kuli angkut garam. Itu secara umum, kalo bagi pesantren kita juga bisa membeli sarana dan prasarana sekolah dari hasil itu” jelas Supandi.

Bukan hanya itu saja, Pesantren Assalafiyah juga memiliki tambahan pendapatan yang berguna untuk biaya operasional pesantren, diantaranya dialokasikan untuk subsidi sekitar 100 santri yatim yang mendapat pendidikan secara gratis di Pesantren.

Bantuan dana dari PT Pertamina (persero) ini tentunya sangat mendukung Sustainable Development Goals, terutama pada poin 1 yakni mengentaskan kemiskinan, poin 4 pendidikan yang berkualitas, dan poin 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Adanya guliran bantuan ini sangat bermanfaat untuk keberlanjutan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan di Pesantren Assalafiyah, karena hasil keuntungan dari kegiatan usaha tambak garam ini sebagian besar dimanfaatkan untuk biaya operasional pesantren.

Ucapan terima kasih juga disampaikan pengasuh Pondok Pesantren As Salafiyah, H. Asror untuk Pertamina. Tak lupa, doa dan harapan juga disampaikan agar keberlangsungan proses bisnis Pertamina tetap lancar. (Dwi Fransiska)